Ketika Pilot Pakistan Tembak Jatuh Jet Rafale India: Perintah Bunuh dan Teriakan Allahu Akbar
Kamis, 15 Mei 2025 - 11:56 WIB
PAF bekerja sama erat dengan militer Pakistan dan dinas intelijennya sehingga mereka sudah memiliki beberapa informasi intelijen yang akan digunakan pesawat India. "Jadi, pilot kami sudah berada di udara untuk memberi mereka; 'sambutan'," kata seorang pejabat Pakistan, yang dikutip dari Geo TV, Kamis (15/5/2025).
Pesawat tempur India dilaporkan mencoba beberapa kali melakukan serangan ke wilayah udara Pakistan tetapi gagal menembusnya. Namun, ketika serangan rudal menargetkan fasilitas sipil di Azad Jammu dan Kashmir dan Sheikhupura, Pakistan memulai apa yang digambarkan oleh para pejabat sebagai "Operasi Serangan Balik Udara".
Marsekal Sidhu baru mengizinkan keterlibatan penuh setelah proyektil India terdeteksi di wilayah udara Pakistan. Dalam pertempuran udara berikutnya, lima pesawat India dilaporkan jatuh—tiga jet Rafale, satu MiG-29, dan satu Su-30.
Di dalam pusat komando, konfirmasi pembunuhan ini memicu suasana perayaan, yang menggarisbawahi semangat keagamaan dan nasionalis yang sering menyertai teater militer Asia Selatan yang tidak stabil.
Namun pertempuran udara tidak berakhir di sana. Pada tanggal 9 dan 10 Mei, respons Pakistan beralih ke fase strategis yang lebih luas dengan nama sandi Operasi Bunyan-um-Marsoos—istilah Arab yang berarti "Tembok Baja". Doktrin yang memandu operasi tersebut adalah "de-eskalasi melalui eskalasi", dengan tujuan untuk memberikan pukulan terukur namun menentukan terhadap infrastruktur militer India sambil menghindari jatuhnya korban sipil.
Pesawat tempur India dilaporkan mencoba beberapa kali melakukan serangan ke wilayah udara Pakistan tetapi gagal menembusnya. Namun, ketika serangan rudal menargetkan fasilitas sipil di Azad Jammu dan Kashmir dan Sheikhupura, Pakistan memulai apa yang digambarkan oleh para pejabat sebagai "Operasi Serangan Balik Udara".
Marsekal Sidhu baru mengizinkan keterlibatan penuh setelah proyektil India terdeteksi di wilayah udara Pakistan. Dalam pertempuran udara berikutnya, lima pesawat India dilaporkan jatuh—tiga jet Rafale, satu MiG-29, dan satu Su-30.
Di dalam pusat komando, konfirmasi pembunuhan ini memicu suasana perayaan, yang menggarisbawahi semangat keagamaan dan nasionalis yang sering menyertai teater militer Asia Selatan yang tidak stabil.
Namun pertempuran udara tidak berakhir di sana. Pada tanggal 9 dan 10 Mei, respons Pakistan beralih ke fase strategis yang lebih luas dengan nama sandi Operasi Bunyan-um-Marsoos—istilah Arab yang berarti "Tembok Baja". Doktrin yang memandu operasi tersebut adalah "de-eskalasi melalui eskalasi", dengan tujuan untuk memberikan pukulan terukur namun menentukan terhadap infrastruktur militer India sambil menghindari jatuhnya korban sipil.
Lihat Juga :